Trending
Loading...
12 Oktober 2008

TV Swasta, Content Provider, Operator Seluller, Artis : Kami Membodohi Masyarakat?

Ambil HP Anda sekarang dan ketik Reg (spasi) jawaban Anda A (Arab Saudi) atau B (Vietnam) lalu kirimkan ke no 47XX, ada 345 juta menanti Anda, semakin banyak Anda kirimkan SMS semakin besar pula peluang Anda untuk mendapatkan hadiahnya, buruannn,...........

Perhatikan peta di bawah ini:



Sebagai informasi :
1. Negara ini terletak di antara negara Irak, Iran Kuwait, dan lain-lain,
2. Merupakan negara yang paling banyak dikunjungi umat islam,
3. Tempat lahirnya nabi Besar Muhammad SAW

Itulah sepenggal kata-kata yang sering disampaikan pembawa acara di program Tv Swasta untuk menarik perhatian pemirsa untuk mengirim sms sebanyak-banyaknya. Saat ini, SMS jadi ajang kuis. banyak TV Swasta menggebbrak lewat tanyangan kuis yang hadir secara reguler, yang melibatkan beberapa Artis kenamaan untuk menarik pemirsa untuk ikut serta dalam program TV seperti ini. Pertanyaan yang diajukan cukup mudah bahkan tanpa harus beripikir lama-lama jawabannya sudah pasti dapat ditebak, kerana hanya ada dua pilihan lagipula ditambahkan beberapa informasi yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Kalau kita menghitungan berapa SMS yang masuk, lalu dikalikan dengan Rp. 2.000/SMS. Hasil perkalian tersebut kita potong dengan harga SMS normal oleh pemilik operator seluller sebesar Rp. 350 lalu sisanya dibagi oleh pemilik siaran dan conten provider. Sungguh besar penghasilan yang diperoleh content provider dan TV Swasta jika dalam hitungan detik saja SMS yang masuk ratusan SMS, bahkan menurut informasi banyaknya SMS yang masuk dalam semalam kisaran 70.000 SMS. Jadi diperoleh bayaran SMS sebesar Rp. 2.000 x 70.000 = Rp. 140.000.000 belum lagi dengan lamanya program kuis ini, yang biasanya disiarkan tiap hari selama seminggu dengan pertanyaan yang sama jadi diperoleh biaya masuk sebesar Rp. 980.000.000.

Begitu banyaknya biaya yang dibayarkan pemirsa hanya dengan pertanyaan yang sangat mudah, bahkan menurut teman hanya dengan "anak saya yang berumur 3 tahun bisa juga menjawabnya"

Kalau kita mau bertanya kepada penyedia layanan seperti ini, Apa yang mau disampaikan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu? dimana unsur-unsur mendidiknya? Apakah orang Indonesia sudah telah dianggap paling bodoh di dunia ini sehingga diberikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang mudah? tanpa content provider menjawab ini, kita sudah bisa menebak jawaban mereka yaitu "kami ingin mendapatkan keuntungan" Tapi apakah hanya dengan mereka memikirkan keuntungan sehingga mereka lupa faktor-faktor mendidik dalam program yang mereka jalankan? Kami sangat menyakini bahwa mereka-meraka yang memiliki keterkaitan dengan acara seperti ini (Pihak TV Swasta, Pemiliki Content Provider, Operator Seluller, Pembawa Acara "Artis") merupakan orang-orang terdidik dan memiliki jenjang pendidikan yang tinggi.

Tapi itulah bagian bangsa ini, "kalau kita sudah lepas dari penjajah, maka kita siap dijajah sesama anak bangsa yang lebih kejam dan sadis" dengan cara korupsi, anarkis, membodohi masyarakat, dan memperbudak bangsa sendiri .

Satu kata untuk anak bangsa ini : stop SMS bodoh

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 LENSA ILMU All Right Reserved
Designed by Odd Themes
Back To Top